Rasulullah SAW bersabda:
“seseorang itu akan terpengaruh oleh agama temannya, maka hendaknya seseorang dari kalian melihat kepada siapa dia berteman.”
Dari sabda Rasul diatas jelas bahwa (perilaku) seseorang itu sangat dipengaruhi oleh temannya. Maka dalam memilih teman hendaknya kita tidak sembarangan, agar terhindar dari dampak negatif. Lebih dari itu, hendaknya kita juga berusaha untuk menjadi pribadi atau teman yang baik bagi orang lain
Jika engkau hendak memilih teman dekat yang dapat menjadi sahabatmu dalam mencari ilmu, dalam urusan agama dan duniamu, maka perhatikanlah darinya beberapa hal berikut ini:
1. Aqal (cerdas dan berilmu)
Tidak ada baiknya berteman dengan orang yang bodoh, sebab bersahabat dengannya pasti berujung kepada putus asa dan permusuhan. Paling sedikit bahaya yang ia timbulkan adalah dia ingin memberimu manfaat, akan tetapi karena akibat kebodohannya dia justru memberimu madharat. Oleh karena itu. Teman yag bodoh dianggap lebih berbahaya dari musuh yag berilmu.
Imam Ali ra besyair yang artinya:
• Jaganlah engkau berteman dengan orang yang bodoh karena aka celaka engkau dan elaka pula dia.
• Berapa banyak orang yang bodoh telah merusak orang yang bijak ketika berteman dengannya.
• Seseorang akan disamakan dengan seseorang yang lain, jika dia selalu bersama dengannya.
• Seperti sepasang sanda, apabila sandal itu dijajarkan.
• Antara sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, terdapat persamaan dan keserupaan saat bersanding dengannya.
• Antara hati dengan hati yang lainya terdapat getaran saat berjumpa.
(Sumber: KH. Ustadz yahya Al Mutamakkin. Terjemah & Penjelasan Bidayatul Hidayah. Semarang: PT Karya Toha Putra. Hal, 154-155)
Dalam syair yang lain dikatakan:
“begitu cepat pengaruh orang bodoh menjalar kepada orang yang pandai. Bagaikan bara api yang diletakan pada abu, maka padamlah ia”
2. Akhlak yang baik
Seorang ahli hikmah bernama Alqamah Al-‘Utharidi ra telah merangkum akhlak-akhlak yang baik di dalam wasiat yang dia tulis untuk putranya saat kematian akan menjemputnya. Dia berkata:
“Wahai putraku! Jika engkau hendak bersahabat dengan seseorang,
maka bersahabatlah dengan orang yag ketika engkau berbakti kepadanya, maka dia menjaga kehormatanmu.
Jika engkau sedang bersamanya, maka ia menambahkan kemuliaan untukmu dan bila menimpa dirimu suatu kebutuhan, maka ia mencukupimu.
Bersahabatlah dengan orang yang senang membalas kebaikanmu dan membantu urusan ibadahmu
Jika melihat kebaikanmu maka ia menghargainya dan jika melihat keburukanmu maka ia menutupinya.
Besahabatlah dengan orang yang jika engkau berbicara benar, maka ia membenarkan ucapanmu.
Jika engkau mencoba suatu urusan, mak ia mendukungmu.
Dan ketika dia berselisih denganmu dalam suatu hal, maka a mengutamakan dirimu.”
Imam Ali ra berk dia ata:
• Sesungguhnya teman sejati adalah orang yang selalu bersamamu dalam suka dan duka serta dia tidak segan mengorbankan dirinya untk dirimu.
• Dialah orang yang saat engkau diterpa goncanga zaman maka dengan segala kemampuannya dia meneguhkan dirimu serta tak segan untuk membahayakan dirinya demi keselamatanmu.
3. Shaleh (taat beragama)
Jangan bersahabat degan orang yang fasik, yaitu orag yag melakukan maksiat besar (dan belum bertaubat dari dosanya). Orang seperti itu tidak takut kepada Allah SWT, rang yang tidak takut kepada Allah SWT tidak bisa diremehkan bahaya kejahatannya dan tidak boleh dipercaya kebaikannya, karena dia akan berubah menjdi tidak baik saat keadaan berubah atau pada saat datangnya musibah.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 28 yang artinya:
“ dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
4. Tidak tamak dunia
Jangan bersahabat dengan orang yang tamak dunia, karena bersahabat dengannya adalah “racun hati” yang sangat mematikan. Secara pasti pergaulanmu dengan orang yang tamak dunia akan menambah sifat tamakmu, begitu pula sebaliknya pergaulanmua dengan orang zuhud, pasti akan menguatkan sifat zuhudmu.
5. Kejujuran
jangan bersahabat dengan pembohong, karena engkau pasti tertipu olehya dengan suatu alasan atau suatu urusan yang tidak jelas.
Sahabat ada tiga macam:
1. Sahabat dalam urusan akhirat. Carilah darinya keuntungan agama.
2. Sahabat dalam urusan dunia. Carilah darinya akhlak mulia.
3. Sahabat dalam bersantai dan bersenang-senang. Jagan mencari darinya apa pun juga. Yang penting dan minimal. Engkau harus selamat dari kejelakan, kejahatan dan fitnahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar